31 Oktober 2020

Jenis-Jenis Aset

⚫️ Menurut Bentuknya
    Menurut Sugiama (2013) keragaman aset dapat dikelompokkan menurut beberapa dasar. Menurut bentuknya, aset dapat dibagi ke dalam dua bentuk:

1. Aset Berwujud (Tangible Assets)
    Aset berwujud (tangible assets) adalah kekayaan yang dapat dimanifestasikan secara fisik dengan menggunakan panca indera. Contoh aset berwujud antara lain berupa:
    1. Tanah atau lahan

    2. Bangunan

Rumah Peristirahatan Bank Indonesia, Tubagus Ismail (Davina Putri A, 2020)

    3. Infrastruktur misal jalan raya, jembatan, irigasi, waduk

Jembatan Penyebrangan Jalan Merdeka, Bandung (Davina Putri A, 2020)

    4. Peralatan dan perlengkapan pabrik atau plant and machinery

    5. Peralatan dan perlengkapan kantor misal meubel atau furnitute

Meja Kantor (Davina Putri A, 2020)

    6. Persediaan barang

    7. Sumberdaya alam seperti bahan tambang, hutan/tanaman, air, dan sumberdaya alam lainnya


2. Aset Tidak Berwujud (Intangible Assets)

    Aset tidak berwujud (intangible assets) adalah kekayaan yang manifestasinya tidak berwujud secara fisik yakni tidak dapat disentuh, dilihat, atau tidak bisa diukur secara fisik, namun dapat diidentifikasi sebagai kekayaan secara terpisah, dan kekayaan ini memberikan manfaat serta memiliki nilai tertentu secara ekonomi sebagai hasil dari proses usaha atau melalui waktu. Aset ini antara lan berupa:

    1. Hak paten misal untuk sebuah formulasi produk

    2. Hak cipta atau copyright atas sebuah karya

    3. Nama baik sebuah organisasi/perusahaan atau goodwill

    4. Hak merek dagang

    5. Hak atas usaha waralaba atau franchise

Franchise Xi Bo Ba (Davina Putri A, 2020)


⚫️ Menurut Tujuan Penggunaan dan Pemanfaatan

    Menurut Sugiama (2013) aset juga dapat dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan tujuan penggunaan dan pemanfaatan aset tersebut yakni:

1. Aset untuk Tujuan Komersial

    Aset untuk tujuan komersial misal aset yang dimiliki perusahaan guna mencari laba. Perusahaan BUMN dan swasta menyediakan asetnya ditujukan untuk mendukung seluruh operasi perusahaan agar mencapai laba maksimum. Seluruh lahan, bangunan berikut peralatan dan perlengkapan yang dimilikinya diorientasikan untuk kepentingan bisnis/komersial.

Bandung Indah Plaza (Davina Putri A, 2020)


Badung Indah Plaza atau dikenal dengan BIP merupakan salah satu contoh aset untuk tujuan komersial berupa mall.


THE 101 Dago, Bandung (Davina Putri A, 2020)

THE 101 merupakan salah satu contoh aset untuk tujuan komersial berupa hotel.


2. Aset untuk Tujuan Non  Komersial
    Aset untuk tujuan non komersial seperti aset pemerintah untuk pelayanan publik. Pemerintah menyediakan jalan, jembatan, irigasi, rumah sakit, sekolah, dan lain-lain ditujukan untuk memberikan pelayanan pada masyarakat. Seluruh aset tersebut tidak ditujukan untuk mncari laba, namun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bandung (Davina Putri A, 2020)

SMP Negeri 2 Bandung merupakan salah satu contoh aset untuk tujuan non komersial berupa sekolah.


Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (Davina Putri A, 2020)

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut merupakan salah satu contoh aset untuk tujuan non komersial berupa rumah sakit.


Papan Nama Jalan Surya Kencana, Bandung (Davina Putri A, 2020)


Jalan Surya Kencana, Bandung (Davina Putri A, 2020)

Jalan Surya Kencana merupakan salah satu contoh aset untuk tujuan non komersial berupa jalan raya.


⚫️ Menurut Hubungannya dengan Pengelolaan Aset Secara Spesifik

Menurut Dr. A. Gima Sugiama:
1. Aset finansial
2. Aset fisik
3. Human assets
4. Aset informasi
5. Aset tidak berwujud


 



Sumber:

  1. Sugiama, Dr. A. Gima. Ch-04-Pemahaman Dasar Manajemen Aset. PDF
  2. Mardhiyah, Nisrina. 2020. "Jenis-Jenis Aset" https://nisrinamardhiyah630.blogspot.com/2020/01/jenis-jenis-aset.html. Diakses pada 10 November 2020.


Siklus dan Fungsi Manajemen Aset

  • Siklus Manajemen Aset

          Kebijakan pemerintah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang pengelolaan barang milik negara/daerah telah memunculkan perubahan paradigma baru dalam penataan dan pengelolaan aset yang lebih tertib, tidak sekadar administratif, melainkan perlu digunakan manajemen modern dalam menangani aset negara yang efisien dan efektif serta penciptaan nilai tambah (Sugiama dan Kusumastuti 13).

          Menurut Campbell (dalam Sugiama dan Kusumastuti 14), "Tahapan dalam siklus hidup aset dimulai dari strategi (strategy), perencanaan (plan), evaluasi rencana/ membuat rancangan (evaluate/design), pengadaan (create/procure), pengoperasian (operate), pemeliharaan (maintain), pengembangan (modify), dan penghapusan (dispose).

          Secara umum tahapan manajemen aset itu meliputi berikut ini (Sugiama dan Kusumastuti 15).

Sumber: Sugiama (2013)

Gambar Siklus Alur Aset


                             1.       Perencanaan Kebutuhan Aset

    Menurut Sugiama (dalam Sugiama dan Kusumastuti 15) perencanaan kebutuhan aset muncul karena adanya tujuan yang hendak dicapai. Aset yang dibutuhkan akan digunakan oleh pemilik/pengelola untuk memperlancar pencapaian tujuan. Suatu perencananaan kebutuhan aset harus berorientasi kepada pengguna (user). Perencanaan kebutuhan aset didasarkan pada master plan organisasi bersangkutan dan ketersediaan dana.


                             2.       Pengadaan Aset

    Menurut Sugiama (dalam Sugiama dan Kusumastuti 16) pengadaan aset adalah kegiatan mengadakan barang/jasa yang dibiayai sendiri ataupun yang dibiayai oleh pihak luar, baik yang dilaksanakan secara swakelola (sendiri) maupun oleh penyedia barang/jasa.


                             3.       Inventarisasi Aset atau Database Aset

    Menurut Sugiama (dalam Sugiama dan Kusumastuti 16) inventarisasi aset atau database aset adalah kegiatan mengidentifikasi kualitas dan kuantitas prasarana serta sarana secara fisik dan secara yuridis/legal. Inventarisasi ini dalam bentuk informasi data aset biasa disebut sebagai database aset atau barang.


                             4.       Legal Audit

       Menurut Sugiama (dalam Sugiama dan Kusumastuti 16) legal audit adalah kegiatan pengauditan untuk status prasarana dan sarana, sistem dan prosedur penguasaan, sistem dan prosedur pengalihan penggunaan dan penggunaan, pengidentifikasian adanya indikasi permasalahan legalitas atau aspek yuridis, serta pencarian solusi untuk memecahkan masalah legalitas yang terjadi atau terkait dengan penguasaan dan pengalihan aset.

                             5.       Penilaian Aset

    Menurut Sugiama (dalam Sugiama dan Kusumastuti 16) penilaian aset adalah proses kegiatan untuk menentukan nilai aset yang dimiliki sehingga dapat diketahui secara jelas nilai kekayaan yang dimiliki, yang akan dialihkan, ataupun yang akan dihapuskan.

                             6.       Operasi dan Pemeliharaan Aset

    Menurut Sugiama (dalam Sugiama dan Kusumastuti 16) operasi ini mencakup pemanfaatan aset secara optimal, yaitu proses pendayagunaan aset, sedangkan pemeliharaan adalah kegiatan menggunakan atau memanfaatkan prasarana dan sarana dalam menjalankan tugas dan pekerjaan. Pengelolaan aset membutuhkan:

a. Minimize cost of ownership (meminimalkan biaya kepemilikan),

b. Maximize asset availability (memaksimalkan ketersediaan aset),

c. Maximize asset utilization (memaksimalkan penggunaan aset).

    Optimalisasi aset merupakan proses kerja dalam manajemen aset yang bertujuan mengoptimalkan (potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume, legal, dan ekonomi) yang dimiliki aset tersebut. Dalam tahapan ini, aset-aset yang dikuasai pemda diidentifikasi dan dikelompokan atas aset yang memiliki potensi dan tidak memiliki potensi.

                             7.       Penghapusan Aset

       Menurut Sugiama (dalam Sugiama dan Kusumastuti 17) penghapusan aset adalah kegiatan untuk menjual, menghibahkan, atau bentuk lain dalam memindahkan hak kepemilikan atau memusnahkan seluruh/sebuah unit atau unsur/item terkecil dari aset yang dimiliki.

                             8.       Peremajaan (Rejuvination) Aset

    Menurut Sugiama (dalam Sugiama dan Kusumastuti 17) pada tahap ini, dilakukan peremajaan bagi aset yang telah usang, baik usang dalam sisi penggunaan dan pemanfaatannya maupun usang karena habis umur ekonomis atau umur teknisnya.

                             9.       Pengalihan Aset

    Menurut Sugiama (dalam Sugiama dan Kusumastuti 17) pengalihan aset adalah proses memindahkan hak atau tanggung jawab, wewenang, kewajiban penggunaan, dan pemanfaatan dari sebuah unit kerja ke unit lainnya di lingkungan sendiri.

 

  • Fungsi Manajemen Aset
  •     1. Merencanakan kebutuhan aset 

        2. Mengadakan aset 

        3. Menginventarisasi aset 

        4. Mengaudit & melengkapi aspek legal aset 

        5. Menilai aset 

        6. Mengoperasikan aset 

        7. Memelihara aset 

        8. Menghapuskan aset

        9. Mengalihkan atau memusnahkan aset

            (Sugiama, 2017)

     



    Sumber:

    1. Sugiama, Dr. A. Gima. Ch-03-Pemahaman Dasar Manajemen Aset. PDF
    2. Sugiama, Dr. A. Gima dan Kusumastuti,  Dr. Dyah. Modul 1: Pengertian Manajemen Aset dan Logistik serta Manajemen Rantai Pasokan. ADPU4534. (1): 13-17

    30 Oktober 2020

    Definisi dan Tujuan Manajemen Aset

    1.    Definisi Manajemen Aset

    Manajemen aset berasal dari dua kata yaitu "Manajemen" dan "Aset".

    A. Pengertian Manajemen Menurut Ahli, yaitu:

        • Menurut Robbins dan Coulter (2017), Management involves coordinating and overseeing the work activities of others so their activities are completed efficiently and effectively”
              B. Pengertian Aset Menurut Ahli, yaitu:
        • Menurut Sugiama (2013), “Aset berasal dari istilah asset (bahasa Inggris) yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah “kekayaan” ”
        • Menurut Sugiama (2013), “Aset berdasarkan perspektif ekonomi diartikan sebagai berikut: aset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomi yang dapat dimiliki baik oleh individu, perusahaan, maupun dimiliki pemerintah yang dapat dinilai secara finansial”
        • Menurut Sugiama (2013), “Aset menurut sudut pandang ekonomi adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) dimiliki oleh seseorang, sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah yang memiliki [1] nilai ekonomi (economic value). [2] nilai komersial (commercial value). [3] nilai tukar (exchange value)”
        • Menurut Dr. A Gima Sugiama, “Berdasarkan perspektif akuntansi aset adalah kekayaan yang mencakup: [1] kekayaan lancar (uang kas dan kekayaan lancar lainnya). [2] aset jangka panjang atau aset tetap (long term asset) misal real estate, pabrik, peralatan dan perlengkapan). [3] prepaid and deffered assets (expenditure for future costs misalnya asuransi, hak sewa, dan bunga). [5] harta tak berwujud (intangible assets) al hak merek (trade mark), hak paten, hak cipta (copyright), dan nama baik atau goodwill”

     

    Pengertian Manajemen Aset Menurut Para Ahli, yaitu:

      • Menurut Sugiama (2017), “Manajemen aset adalah ilmu dan seni merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan semua rangkaian kegiatan dalam merencanakan kebutuhan aset, mendapatkan, melengkapi aspek legal, menginventarisasi, menilai, mengoperasikan, memelihara, menghapuskan , memusnahkan atau mengalihkan aset tersebut secara efektif dan efisien agar aset bernilai tinggi”
      • Menurut Amadi-Echendu dkk (2010:8), An asset is more than just a physical thing. It is part of a relationship between an object and an entity and a value is attached to the object by the entity
      • Menurut Brinkman (1999), Asset management is a process to manage demand and guide acquisition, use and disposal of assets to make the most of their service delivery potential, and manage risks and costs over their entire life
      • Menurut Brown (dalam The Australian Asset Management Collaborative of Group (AAMCoG), 2012:4), “Asset management is the process of organising, planning, designing and controlling the acquisition, care, refurbishment, and disposal of infrastructure and engineering assets to support the delivery of services”

    2.    Tujuan Manajemen Aset

    Berikut merupakan tujuan manajemen aset menurut para ahli:

      • Menurut Brown (dalam The Australian Asset Management Collaborative of Group (AAMCoG), 2012:4), “The objective of asset management is to optimise the service delivery potential of assets and to minimise related risks and costs and ensure positive enhancement of natural and social capital over an asset life cycle. Good governance and the intelligent deployment of business systems, processes and human resources are key aspects of this endeavour ”
      • Menurut Dr. A Gima Sugiama, “Tujuan inti manajemen aset adalah agar mampu [1] meminimisasi biaya selama umur aset bersangkutan (to minimise the whole life cost of assets). [2] dapat menghasilkan laba yang maksimum (profit maximum). [3] dapat mencapai penggunaan serta pemanfaatan aset secara optimum (optimizing the utilization of assets).”
      • Menurut Sugiama (2017), “Secara umum tujuan manajemen aset adalah untuk pengambilan keputusan yang tepat agar aset yang dikelola berfungsi secara efektif, efisien dan bernilai tinggi. Efektif adalah pencapaian hasil yang sesuai dengan tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun efisien berarti menggunakan sumber daya serendah mungkin untuk mendapat hasil (output) yang tinggi, atau efisien itu rasio yang tinggi antara output dengan input (a high ratio of output to input). Aset bernilai tinggi jika,Value= Benefit/Cost >1”




    Sumber:

    1.     Sugiama, Dr. A. Gima. Ch-03-Pemahaman Dasar Manajemen Aset. PDF

    2.     Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. Management. Fouteenth Edition. E-book.